Selasa, 31 Agustus 2010

17 Kesalahan Pria Saat Jatuh Cinta


Berbagai tindakan mudah dilakukan oleh pria ketika jatuh cinta. Namun, mereka tak sadar melakukan permainan yang salah. Sayangnya, para pria sering tak sadar karena sebagian besar mereka melakukannya. Mengapa tindakan-tindakan yang sering dilakukan itu tidak pada tempatnya?
Menurut instruktur romansa pria dari Human System, Jet Veetlev, ada tiga fase dalam kehidupan cinta manusia, yaitu fase prahubungan, fase hubungan, dan pascahubungan. Tindakan-tindakan yang biasa dilakukan pria ketika jatuh cinta harusnya adalah tindakan-tindakan di fase prahubungan. Namun, budaya sekarang menunjukkan tindakan-tindakan pada fase hubunganlah yang dilakukan dalam fase PDKT (prahubungan).
Dalam Mega Seminar 2008 bertajuk Pria, Cinta dan Petualangan di Jakarta, Sabtu (20/9), Jet menuturkan, 15 tindakan, yang dianggap permainan, yang tidak pada tempatnya dilakukan pria saat PDKT.






1. SMS si cewek berlebihan
. Kalau tidak tiga kali sehari, ya tujuh kali sehari. Jika tidak dibalas, cowok biasanya berulang kali mengecek folder sent items atau mengirimkan kembali SMS kepada si cewek untuk bertanya apakah dia telah menerima SMS-nya tadi.





 2 Menyogok si cewek
dengan terus berusaha mengajak makan malam, membelikan ini itu, bahkan yang tergolong mahal.

3.Rela menunggu jarum jam menunjuk angka 12 saat ulang tahunnya supaya menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat.

4.Menjadi (sok) romantis dan sangat melankolis, seperti memberi bunga, menuliskan puisi, dan mendengarkan lagu-lagu mellow.



5.Superperhatian

6.Berupaya menyiapkan segala sesuatu yang superspesial, yang cowok lain tak pernah lakukan, seperti menyiapkan sebuah CD yang berisi lagu-lagu kesukaannya atau membelikan boneka yang dia suka.

7.Menjadi Yes Man, sulit berkata tidak ke cewek tersebut.






8.Berani (nekat)
membatalkan kegiatan dengan teman-teman nongkrong, bahkan keluarga sendiri, untuk menemani gebetan/pacar dalam kegiatannya.



9.Curhat tak berhenti.





10.Terlalu banyak berpikir
hingga sering berpikir negatif terhadap diri sendiri, apalagi jika si cewek tak membalas SMS kita.

11.Berusaha menyukai dan melakukan kegiatan dan kesukaan si cewek, bahkan rela meninggalkan kebiasaan demi kemauan si cewek. "Misalnya meninggalkan hobi olahraga atau grup band kita atas permintaan dia," ujar Jet.






12.Menjadi terlalu sopan,
baik cara duduk, cara makan, penggunaan bahasa sehari-hari, dan nada suara di telepon. Intinya, jaim! Kita tidak menjadi diri kita sendiri.



13.Menjadi super gentleman

14.Ngebadut, membiarkan diri menjadi bahan lelucon.

15.Cari tahu soal kesukaan dan kepribadian si cewek dari teman dekat atau anggota keluarganya.

16.Merancang games 'Kakak-Adik'. Menempatkan diri sebagai kakak dan si cewek sebagai adik. Padahal bukan jaminan, hati si cewek akan terpaut pada kita.



17.Takut terlihat mengejar cewek lain.
Jet mengatakan, 17 permainan ini tidak tepat karena bagaimanapun cewek menyukai keromantisan, cewek menaruh perhatiannya kepada seorang pria dengan kepribadian yang disukainya. "Bukan dengan tindakan-tindakan romantismu," ujar Jet.





Sumber: Kompas

Rooney Masih 'Kusut'

Rooney Masih 'Kusut'
Kegagalan Inggris di Piala Dunia 2010 diklaim cukup memukul Wayne Rooney, termasuk mengenai penampilannya di Afrika Selatan tiga bulan yang lalu. Diungkapkan asisten pelatih Manchester United Mike Phelan, kekecewaan ini juga masih dibawa Rooney setelah kembali ke tim dan bermain sejauh ini. Phelan juga menilai Rooney masih belum fit secara fisik dan mental. "Wayne kembali kepada kami dengan sedikit kusut, dan ia masih belum 100 persen fit," kata Phelan dikutip The Sun, Selasa (31/8). "Sekarang ia memiliki sejumlah partai bersama tim nasional dan mungkin hal ini bisa membantunya dan ia kembali kepada kami dengan kondisi yang jauh lebih baik." "Ia masih kehilangan sejumlah faktor dari permainannya, tapi selama Anda bisa tetap fokus dan bersemangat, segala sesuatunya bisa berubah positif," tandasnya. Phelan menambahkan penampilan Rooney kala melawan West Ham sudah lebih baik dari sebelumnya. "Ia terlihat jauh lebih tangguh," pungkas Phelan.

Malaysia,...Malaysia,....

Peneliti: Malaysia Tak Lagi Berdiplomasi Saudara

Peneliti: Malaysia Tak Lagi Berdiplomasi Saudara
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Eksekutif CIDES Zainuddin Djafar mengatakan pemerintah jangan membayangkan Malaysia sebagai saudara namun sebagai negara yang harus diwaspadai.
"Jangan anggap saudara tua, atau saudara serumpun, hal itu sudah tidak ada lagi," katanya dalam pemaparan ekonomi - politik CIDES di Jakarta, Senin.
Guru Besar FISIP UI tersebut mengatakan, perkembangan diplomasi dan politik luar negeri Malaysia kini telah berubah. Menurut dia, Pemerintah Malaysia dengan kemajuan ekonominya, kini lebih fokus dalam diplomasinya yang lebih bersemangat ke depan.
"Tidak mau tahu dengan sejarah masa lalu hubungan dengan Indonesia. Tidak ada lagi istilah Indonesia sebagai saudara tua atau abang adik," katanya.
Ia menambahkan, sejak 2000, nilai-nilai superioritas di kalangan Malaysia telah tumbuh pesat. Hal ini menurut dia seiring dengan arus perkembangan ide-ide masyarakat sipil orang masyarakat Melayu pada 2005 terutama dengan menautkan dirinya kepada aturan hukum internasional.
"Kita bisa amati dari setiap pernyataan Menlu Malaysia akhir Agustus 2010 yang selalu memakai hitungan maupun ukuran aturan hukum Internasional sebagai sumber otoritas sipil secara `global society` (masyarakat global)," katanya.
Ia mengatakan, Malaysia kini memiliki kemampuan dan kesiapan dalam diplomasi internasional dibandingkan dengan Indonesia. Malaysia seiring dengan superioritas yang dimilikinya, menurut dia, akan siap untuk melakukan perundingan di tingkat internasional.
Berbeda dengan Indonesia, menurut dia, justru melakukan pelemahan dalam diplomasi. Padahal Indonesia memiliki potensi yang luar biasa yang disegani oleh berbagai negara dalam berdiplomasi.
Dari segi konstelasi politik, Indonesia merupakan pimpinan dalam negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang sebenarnya sangat berpengaruh dalam negara-negara non blok yang kini menjadi negara G-77. Begitu pula dengan persekutuan ASEAN.
"Namun ini tidak dimainkan, peran kita tidak ada giginya lagi," katanya.
Di G-77, menurut dia, Turki dan Afrika Selatan siap untuk memainkan peran yang lebih penting. Selain itu di ASEAN, Indonesia juga tidak menunjukkan kiprahnya, dan Malaysia kini siap untuk mengambil alih kepemimpinan tersebut. Ia juga sangat menyayangkan keikutsertaan Indonesia di G-20 lebih sebagai pengikut dibandingkan dengan menjadi alat perjuangan bagi negara-negara berkembang. "Padahal kalau Indonesia bisa memperjuangkan negara-negara berkembang, maka diplomasi Indonesia semakin kuat," katanya.